Minggu, 13 Juni 2010

KISAH PERJALANAN MALAM

Sebuah Kejadian yang menimpa salah seorang Kader Wanita Partai Keadilan dan selalu berusaha untuk ditutup-tutupi hingga sekarang Mendung mulai menggayut kota Yogyakarta ,ketika bus Rosalia Indah perlahan meninggalkan kota Pelajar itu menuju Jakarta. Seorang wanita berjilbab lebar berusia sekitar 30 tahunan duduk di salah satu bangku dalam bis malam itu.Wanita berjilbab ini adalah salah satu Kader Wanita Partai Keadilan di kota itu,dan dia harus pergi ke Jakarta untuk menghadiri Rakornas Bidang Wanita Partai Keadilan.
Sebenarnya wanita ini telah bersuami,tapi suaminya memang sudah hampir 6 bulan berada di luar Jawa, tugas dari perusahaanya. Terpaksa wanita berwajah cantik ini memutuskan berangkat sendiri ke Jakarta,untuk menghadiri Rakornas itu setelah mendapat izin dari
suaminya yang berada di Luar Jawa.

Semula dia hendak ikut rombongan Kader Wanita Partai Keadilan lainnya yang mencarter mobil pribadi ke Jakarta,namun setelah berselisih faham dengan ketua rombongan kemarin yang membuatnya jengkel,wanita berjilbab ini akhirnya memutuskan untuk berangkat sendiri, agar rasa jengkel yang dirasakannya reda.

Wanita bernama Nida ini merasa aman di jalan walaupun dia sendirian,tanpa suaminya. Dengan tubuh terbungkus jubah panjang berwarna hijau dan berjilbab putih lebar hingga menutup sampai pantatnya,Nida berpikir siapa yang berani usil meggodaku??.

Bus terus melaju menyusuri jalan berkelok di sekitar Magelang.Hujan mulai turun sehingga bus yang ber-AC itu kian terasa dingin. Nida’ mengambil Majalah Ummi dari tas,sesaat kemudian wanita berjilbab ini tenggelam dalam lembaran-lembaran halaman Majalah untuk Muslimah itu.

Menjelang kota Salatiga..Majalah Ummi edisi terbaru itupun habis terbaca.Tak sengaja Nida’ melirik ke samping teman duduknya yang sekilas nampaknya seorang pemuda. Ups..hati Nida tergetar ketika menyadari pemuda di sampingnya ternyata juga sedang memperhatikanya.Pemuda itu terlihat gugup ketika mata Nida memergokinya…segera saja dia membuang muka di mata Nida pemuda itu terlihat cukup baik dan santun..usianya mungkin sekitar 25 th an.

Sebagai seorang wanita bersuami yang telah matang berusia 32 tahun dengan tiga orang anak, Nida hanya tersenyum melihat kegugupannya.

“Mau ke Jakarta dik?’tegur Nida mengawali pembicaraan..Pemuda itu menoleh dan tersenyum,lantas mengangguk..kemudian dia balik bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Nida. Entah mengapa kemudian Nida menjadi akrab dengan teman duduknya tersebut yang walapun dia seorang laki-laki yang asing,padahal Nida bukan seorang wanita yang mudah akrab dengan laki-laki lain sebagaimana Kader Wanita Partai Keadilan lainnya.

Akhirnya Nida mengetahui pemuda itu bernama Robby,seorang Mahasiswa di Yogya..tapi ada perlu sebentar ke Jakarta sehingga dia berada dibus ini,wajahnya ganteng dan sangat simpatik. Dalam perbincangan itu,entah mengapa diam-diam Nida membandingkan Robby dengan Mas Imam, suaminya yg sejak setengah tahun lalu berada di Luar Jawa…Nida melihat tubuhnya sama dengan suaminya,atletis dan tegap namun kalau wajah Robby lebih ganteng dan kulitnya lebih bersih dan putih dibanding suaminya.Bahkan dengan dada berdesir,Nida akhirnya menyadari kalau wajah Robby mirip sekali dengan bekas pacarnya dahulu sebelum dia mengikuti kajian dan akhirnya menjadi Kader ...dengan jilbab lebar dan pakaian rapat menutup sekujur tubuhnya.

Selama ini,Nida memang merasa kesepian,setelah hampir 7 bulan ditinggal suaminya ke Luar Jawa.Walaupun 3 anaknya dapat menghiburnya, tapi Nida adalah seorang wanita yang masih relatif muda sehingga hasrat biologisnya seringkali mengganggu wanita berwajah cantik ini. Hanya karena dia menyadari dirinya sebagai wanita berjilbab sekaligus Kader Wanita Partai Keadilan, hasrat biologisnya tidak menyebabkan jatuh dalam perzinaa. Namun saat ini Nida merasa terguncang dengan kehadiran Robby yang mirip sekali dengan bekas pacarnya dulu.

Saat ini, seolah Nida berada di masa awal-awal kuliah dulu,saat pertama kali jatuh cinta dan berpacaran. Sebenarnya Nida masih mencintai bekas pacarnya itu, hanya karena dia ikut kajian Tarbiyah yang membuat dia memutuskan hubungan dengan pacarnya. Pacarnya yang sangat kecewa dengan diputusnya hubungan kemudian memilih ke Amerika dan melanjutkan kuliah di sana sementara Nida kian aktif dalam Kajian kemudian menikah dengan salah seorang anggota kader.

Wanita berusia 32 tahun ini bagaikan kupa keadaan dirinya ketika berbincang kian akrab dengan Robby. Ketika berulangkali mahasiswa ini memuji kecantikan wajahnya, Nida menjadi salah tingkah. Kader Wanita PK ini merasa tersanjung dengan pujian Robby, sebagimana pacarnya dahulu sering menyanjungnya.

“Ah dik Robby,Mbak udah tua..”desis Nida dengan wajah terasa panas mendengar pujian itu walaupun dalam hati Nida merasa senang.

“Bener kok mbak..mbak begitu cantik, manis apalagi pakai jilbab seperti ini,jadi kian anggun beruntung deh yang jadi suami Mbak..”kata Robby seraya lekat memandang wajah Kader Wanita PK ini

“Aihh..dik Robby..udah..udah”seru Nida gemas,dan tanpa sadar jemari wanita berjilbab ini mencubit lengannya yang membuat Robby meringis.Namun sesaat Nida kemudian tersadar,kalau dia adalah seorang wanita bersuami, apalagi dia adalah seorang Kader Wanita PK yang mengenakan jilbab. Wajah Nida terasa memanas ketika wanita berjilbab ini melihat Robby tersenyum-senyum setelah dicubit.

“Jari mbak Nida…halus..lentik..”desisnya sambil tersenyum..namun Kader Wanita PK ini tak lagi menanggapinya.Nida mulai merasa dia mendapat pengaruh aneh dari pemuda di sampingya itu, sehingga dia begitu mudahnya akrab dengannya, atau mungkin kemiripan wajah Robby dengan bekas pacarnya dulu yang membuat Nida bagaikan hanyut.

Pukul 9 malam,bus yang Nida tumpangi telah masuk kota Tegal.Hujan begitu deras di luar bus menimbulkan suara deru yang cukup keras.Wanita berjilbab ini melihat seluruh penumpang bus malam ini telah tertidur lelap,kecuali sopir bus dan konduktur yang dilihatnya tengah bercakap-cakap jauh di depan sana. Nida melirik ke sebelah,ibu muda ini melihat Robby pun telah tertidur dengan pulasnya, bahkan tubuhnya miring menghadap ke ara Nida. Tanpa sadar, Nida kembali menikmati kegantengan wajah anak muda yang mirip
sekali denganpacarnya yang dulu. Wajah itu terlihat semakin menarik saat terlelap pulas seperti ini. Dengan sedikit menggigit bibir, Nida mengamati Robby dari rambutnya, wajahnya dan terus tubuhnya yang terbungkus jaket almamater kampusnya.Tapi sesaat kemudian, darah Nida terkesiap saat mata wanita berjilbab ini menatap celana yang dipakai anak muda ini…

“Ihh!!” desis wanita berjilbab ini kaget ketika Nida melihat ternyata restluiting celana Robby kini terbuka,padahal posisinya bersandar di kursi dengan menghadap ke arah Nida. Badan wanita berjilbab ini gemetar dengan mata membelalak lebar ketika menyadari Robby ternyata tidak memakai celana dalam di balik jeans yang dipakainya,sehingga mata Kader Wanita PK ini membentur batang kemaluan Robby yang terlihat jelas dari restluting yang
terbuka itu.

Nida memalingkan pandangannya dengan nafas yang mulai memburu dan dada yang beredegup kencang..Nida memejamkan matanya rapat-rapat berusaha mengusir bayangan yangdilihatnya tadi,namun justru ingatanya kembali saat dia berpacaran dahulu ketika dia diminta oral sex oleh pacarnya.

Semakin lama justru bayangan itu yang lebih menguasai dirinya. Perlahan Nida memalingkan wajahnya kembali,sesaat memandang wajah Robby yang masih pulas kemudian mata Kader Wanita PK ini kembali menikmati batang penis anak muda ini yang terlihat jelas dari
restluting jeans yang terbuka itu.

Nida melihat Penis Robby dalam keadaan tegang dan mengeras yang membuatnya gemetaran .. baru pertama kali ini Kader Wanita PK ini melihat batang penis laki-laki selain milik suami dan bekas pacarnya…birahi wanita berjilbab ini mulai terpancing saat menyadari penis milik Robby berukuran lebih besar dan panjang dibanding milik suaminya atau bekaspacarnya dulu..dan Nida semakin gemetaran ketika tiba-tiba Robby menggeliat dalam tidurnya yang membuat jeans yang telah terbuka restlutingnya itu kian lebar terbuka.

Nida nyaris terpekik kecil,ketika wanita berjilbab ini melihat setelah jeans itu kian terbuka, penis Robby justru tersembul keluar..seakan akan memamerkan keperkasaannya kepada wanita berjilbab yang cantik ini.Setelah beberapa saat berusaha untuk memalingkan dari
pandangan yang menggetarkan jantungnya akhirnya saat mata Nida nanar memandang penis yang mengagumkan itu.Penis Robby yang tegang keras dengan otot yang melingkari pada batang yang besar dan panjang itu kian menambah kesan perkasa, membuat Nida semakin gemetar. Ujung kemerahan penis itu terlihat mengkilat-kilat sementara daripangkal penis itu nampak tersembul bulu-bulu kemaluan yang tercukur rapi. Tanpa sadar mata Kader Wanita PK ini justru menikmati penis mahasiswa di sampingnya itu.

Beberapa saat kedua mata Nida menikmati penis Robby yang telanjang di depannya itu sebelum wanita berjilbab ini akhirnya membuang muka ke luar jendela bus dengan wajah yang terasa panas,badan Kader Wanita PK ini terasa panas dingin gemetaran dan nafasnya mulai tersengal,sementara kemaluan Nida juga mulai terasa gatal.

Nida memejamkan mata berusaha menekan birahi yang mulai menyerangnya..Ouhhhh Hujan yang deras mengguyur bus yang dinaiki Nida membuat suasana bus ber Ac itu kian dingin,namun justru badan wanita berjilbab ini terasa panas..Baru sejenak Nida memejamkan mata,mendadak wanita berjilbab ini dikejutkan oleh elusan yang merayap di pahanya.Nida membuka mata dengan releks,namun sedetik kemudian Kader Wanita PK ini membeku bagaikan menjadi patung es..ketika menyadari tangan yang merayap dipahanya adalah tangan pemuda di sampingnya..badan wanita muda ini menjadi kejang ketika tangan kanan Robby mengelus perlahan pahanya yang masih tertutup jubah hijau yang dikenakannya,sementara Nida melihat Robby masih terlelap.

Entah kenapa, Nida hanya mampu menggigit bibir,ketika tangan Robby mulai nakal melepas kancing jubah yang dikenakannya pada bagian perut, (karena kebetulan bentuk jubah yang dipakai Nida adalah jubah dengan kancing depan ke bawah),sehingga beberapa kancing jubah yang dikenakan Kader Wanita PK inipun terlepas.

Badan Nida kian menggigil,ketika tangan Robby mulai menyusup di balik jubah yang dikenakannya..perlahan wanita berjilbab ini merasakan tangan pemuda itu mengelus perutnya beberapa kali.lantas Kader Wanita PK ini merasakan tangan itu pemuda ini bergerak mengelus bagian bawah perutnya sampai wanita ini merasakan celana dalam yang dipakai wanita berjilbab ini tersentuh oleh jari jari tangan Robby Ingin rasanya Nida menepis tangan laki-laki kurang ajar yang tengah menggerayangi daerah terlarang wanita berjilbab ini itu,namun entah mengapa semuanya terasa beku, tubuhnya hanya mampu menggigil menahan birahi ketika tangan Robby mengelus-elus selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam hingga ke duburnya..beberapa kali Nida merasakan kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam itu dielus-elus tangan Robby dan diremas-remasnya lembut.Tanpa sadar Nida justru membuka kedua pahanya kian lebar sehingga tangan Robby kian leluasa menggerayangi kemaluannya yang masih tertutup celana dalam itu
beberapa lama.

Nida mulai mendesah perlahan,ketika tangan Robby terasa menyusup ke balik celana dalam yang dikenakannya lantas menarik-narik rambut kemaluannya yang tumbuh lebat tak tercukur…jemari tangan Robby menyusuri gundukan bukit kemaluan wanita berjilbab ini kian ke bawah hingga sampai celah liang kemaluannya..Kader Wanita PK nyaris histeris menahan nikmat ketika bibir liang kemaluannya itu diusap pelan oleh jemari tangan Robby.Sekian lama daerah tersebut tak tersentuh tangan laki-laki,namun kini diusap oleh
tangan laki-laki yang bukan suaminya.Rasa birahi ternyata telah membutakan kenyataan bahwa tangan laki-laki yang tengah menyentuh kemaluanku bukanlah suaminya..justru Nida mulai menggelinjang saat jemari tangan Robby mengelus-elus perlahan bibir kemaluannya beberapa saat lantas wanita berjilbab ini merasakan bibir kemaluannya itu dibukanya dan jemari tangan Robby pun segera melesak ke dalam liang kemaluan yang telah mengeluarkan tiga orang anak..

Tubuh Nida gemetaran dan mulutnya mendesah saat kemudian kelentit dalam kemaluannya disentuh oleh jemari tangan Robby lantas dipilinnya lembut membuat Kader Wanita PK ini nyaris terlonjak dari tempat duduknya..

“Ohh..enaaak..sshhh”‘desah Nida lirih dengan tubuh menggelinjang.Tanpa disadarinya kedua tangan wanita berjilbab ini juga meremas-remas buah dada yang masih terbungkus pakaian dan jilbab sehingga membuat kusut jilbab putih lebar yang dikenakan Kader Wanita PK ini.

Nida tak lagi menghiraukan keadaan bus yang dia tumpangi dan statusnya sebagai Kader Wanita PK yang berjilbab serta bersuami Yang dirasakan Kader Wanita PK ini adalah kenikmatan yang menjalar ke sekujur tubuhnya,oleh jemari tangan Robby di liang kemaluannya.

“Ahh..sshh…dik Robbya..jangaaan”rintih Nida lirih namun terasa nikmat luar biasa. Tubuhnya menggelinjang di kursi bus yang masih tetap melaju itu. Untunglah hujan begitu deras sepanjang perjalanan,sehingga desahan dan rintihan wanita berjilbab ini tertelan gemuruh oleh hujan di luar.

Sembari menggeliat menahan kenikmatan yang dirasakannnya,mata Nida melirik ke wajah Robby.Namun betapa terkejutnya aku ketika melihat ternyata pemuda ini sedang tersenyum-senyum memandangnya penuh birahi dengan nafas yang memburu.

“Robby!!”pekik Nida lirih kaget.”jangaan..ohhh..dik robby..jangaan” Namun Robby tak menghiraukan pekikan Kader Wanita PK ini.justru wanita ini merasakan jari-jari tangan Robby kian dalam memasuki liang kemaluannya.Jubah hijau yang dikenakan Nida tampak
menggelembung di bagian selangkangan oleh tangan Robby.Tangan yang terlihat kukuh itu,hanya tampak setengah lengan,sementara telapak tangan dan sebagian lengannya hilang menyusup ke balik jubah yang dikenakan Kader Wanita PK ini,bahkan ke balik celana dalam yang dikenakannya.

Nida menjadi semakin kian gila,ketika dirasakannya jari-jari tangan Robby menyentuh dinding liang kemaluannya itu..rasa nikmat yang luar biasa terasa di sekujur tubuh Kader Wanita PK ini yang membuatnya kian tersengal.Nida merasakan bagian terlarangnya kian berdenyut-denyut seiring gerakan pinggulnya yang menggeliat penuh nikmat.

“ohh ..jangaaaan… jangaan..dik…”desah Nida lirih.Kader Wanita PK ini masih menyadari bahwa dia berada di bus umum sehingga Nida takut di ketahui penumpang lainnya.Namun derasnya hujan dan posisi tempat duduk mereka tanpa penumpang lainnya di bagian belakang ,membuat kekurang ajaran Robby ini leluasa dinikmatnya.

Kader Wanita PK ini hanya pasrah dalam kenikmatan, ketika bagian terlarangnya itu diobok-obok Robby dengan tangannya.Mata wanita berjilbab ini merem melek menahan kenikmatan yang luar biasa dalam kemaluannya itu.Hanya desahan lirih penuh nikmat dan
gelinjangan tubuh yang kian liar di bangku bus malam ini.

Nida hampir mencapai puncak kenikmatanku ,ketika mendadak kepalanya yang berjilbab di tarik Robby ke arahnya. Belum hilang kagetnya ,Robby telah menekan kepala Kader Wanita PK ini ke arah selangkangannya.

“Aih !!”jerit Nida spontan ketika wajahnya tertarik ke arah selangkangan Robby. Nida baru ingat kalau penis Robby tersembul keluar dari balik jeans yang dipakainya,ketika mata Kader Wanita PK ini menatap sebatang penis yang besar dan panjang tegak mengeras di depan
hidungnya.

Badan Nida menggigil melihat keperkasaan penis anak muda ini.Wanita ini melihat penis Robby jauh lebih panjang dan besar dibanding penis mas Imam ataupun bekas pacarnya,dan saat ini Robby memaksanya untuk mencium dan mengulum penisnya.

Nida menggeleng,menolak kemauan anak muda ini sehingga membuat beberapa kali penis itu melenceng mengenai pipinya setelah Robby menekan kepalaku.Tubuh Kader Wanita PK ini mengejang hebat oleh perasaan jijik dan ingin..“jangaaan dik ..aku nggak mau…jangaaan” pinta Nida lirih. Namun Robby tak perduli,sekali lagi dia menekan kepala wanita ini agar mau menciumi penisnya.Kali ini Nida pasrah,seakan tak punya tenaga menolak ketika kepalanya ditekan ke arah selangkangan Robby.

“Uff !!”hanya itu yang sempat keluar dari mulut Nida,ketika batang penis yang besar dan panjang itu menyumpal mulutnya.Nida lupa dengan rasa enggan dan jijikku ketika penis yang besar ini berada dalam mulutnya. Dengan refleks Kader Wanita PK ini menjilati penis Robby dengan lidahnya lantas menghisapnya penuh nafsu yang menggelora.Nida tak lagi memperdulikan lagi kedaannya yang awut- awutaan dengan jilbab yang kusut.Wanita berjilbab ini hanya merasakan keasyikan menghisap penis Robby yang besar dan panjang..enaak..Kenangan ketika mengulum penis pacarnya 10 tahun lalu sekan kembali lagi.

Dalam keadaan Nida menghisap dan menciumi penis Robby,tangan anak muda ini tetap menggerayangi liang kemaluannya dan memmbuat gerakan-gerakan ritmis seakan sebatang penis memasuki liang kemaluan wanita beranak tiga ini.

Dan Nida pun membiarkan ketika tangan Robby yang lain menggerayangi dadanya dan meremas-remas bukit didadanya dengan penuh nafsu, yang membuat kusut jilbab putih yang dikenakan Kader Wanita PK ini. Bahkan Nida merasakan tangan Robby yang meremas-remas dadanya itu,menyusup ke balik jilbab yang dikenakannya lantas membuka kancing-kancing jubah yang dikenakannya di bagian dada,kemudian tangan itupun menyusup ke balik jubah yang dipakai Kader Wanita PK ini pada bagian dada.Tubuh Nida mengejang tak karuan ketika wanita PK ini merasakan tangan Robby merayap di balik BH yang dikenakan wanita berjilbab ini, lantas meremas-remas kedua payudaranya secara bergantian.Nida semakin menggelinjang saat Kader Wanita PK ini merasakan puting susu yang biasa dihisap kedua anaknya ,kali ini dipelintir pelan oleh jari-jari tangan Robby,wanita ini merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa. Nida nyaris memekik-mekik oleh kenikmatan birahi yang sekian bulan tak pernah didapatinya sejak suaminya pergi.Namun untunglah mulut Nida saat ini tersumpal oleh batang penis Robby yang besar dan panjang itu.Robby pun mulai merintih rintih saat penisnya dikulum dan dihisap dengan kuat oleh Kader Wanita PK ini.

Namun agaknya Robby masih menyadari semua ini terjadi di bus umum,sehingga Robby berusaha menahan rintihan kenikmatannya agar tidak terdengar penumpang lain. Saat Robby dan Nida sedang menuju puncak birahi mereka, mendadak bis Rosalia Indah berbelok ke halaman sebuah rumah makan di daerah Cirebon lantas berhenti. Kedua manusia ini terkejut karena lampu bis yang semula remang-remang dinyalakan hingga menjadi terang benderang.
Dengan kegugupan luar biasa, Nida segera melepaskan penis Robby yang ada di mulutnya lantas dengan cepat dia membenahi kancing-kancing jubahnya yang terbuka. Jilbab putih lebar yang semula awut-awutanpun segera dibenahi. Wajah wanita cantik kader Partai Keadilan ini merah padam. Robby pun dengan bergegas membenahi restluting celana jeansnya sebelum seluruh penumpang terbangun.

Tak lama kemudian, kondektur bus segera membangunkan para penumpang dan meminta mereka untuk turun beristirahat. Memang demi keamanan, apabila bus berhenti pada rumah makan, seluruh penumpang diminta untuk turun. Dengan agak malas-malasan para penumpang pun satu persatu menuju rumah makan untuk beristirahat atau sekedar ke toilet
termasuk Robby dan Nida. Nida masih tengah berusahamenyadari keadaan dirinya, ketika tiba-tiba Robby menggamit lengannya.

” Mbak kita turun di sini saja” desis mahasiswa sebelahnya tersebut. Wanita PK yang masih berwajah kemerahan itu mengernyitkan keningnya.

“Saya harus ke Jakarta, ada rapat Partai ” jawab Nida

“Aah..besok pagi aja ke Jakartanya…..”sergah Robby, lantas tangan ibu muda berusia 32 tahun ini ditariknya bahkan tas yang dibawa Nida-pun segera diambilnya.

Ketika seluruh penumpang beristirahat di rumah makan, Nida justru ditarik Robby menuju ke sebuah Losmen terdekat. Entah kenapa, wanita Partai Keadilan yang alim ini seakan tak kuasa untuk menolak ajakan mahasiswa ini. Bahkan ketika Robby meminta Kartu Anggota Partai Keadilan yang dipunyainya sebagai tanda pengenal yg diminta petugas losmen, Nida segera memberikannya.

“jangan curiga pak, kami anggota PK dan sudah menikah….ini KTA istri saya, kebetulan dompet saya ketinggalan” kata Robby lantas tanpa kesulitan, petugas losmen yang melihat kealiman Nida segera memberikan kunci kamar yang diminta.Petugas losmen ini memang yakin kalau pasangan ini adalah pasangan suami istri, walaupun dilihatnya wanitanya terlihat lebih tua dari laki-lakinya.

Nida masih tercekam perasaan aneh, ketika Robby telah menutup pintu kamar Losmen dan mengunci pintunya. Robby tersenyum penuh nafsu ketika dilihatnya Nida masih termangu-
mangu kebingungan.

” jangan bingung mbak, mbak besok masih bisa ke jakarta. sekarang kita istrirahat dulu.” kata mahasiswa ini sambil melepas jaket almamater yg dipakainya lantas menghampiri wanita PK yang cantik ini. Wanita Partai Keadilan berwajah cantik setengah meronta ketika tangan
Robby tiba-tiba merengkuh tubuhnya lantas memeluknya dengan ketat.

” Mbak Nida…..cantiik sekali !”desah Robby yang kini memeluknya lantas tanpa mendapat perlawanan dari Nida, bibir mahasiswa ini segera melumat bibir wanita berusia 32 tahun ini dengan penuh nafsu.

Nida menggelinjang ketika bibirnya dilumat oleh mahasiswa tampan ini.Bahkan ketika tangan Robby menggerayangi dadanya yag masih tertutup jubah dan jilbab putih yang panjang lantas meremas-remasnya, wanita Partai Keadilan ini mulai merintih. Akal sehatnya telah hilang berganti dengan hasrat untuk mendapatkan kepuasan yang sekian bulan tak pernah didapatkannya.

Beberapa saat kedua bibir itu saling melumat dengan nafas yang mendengus-dengus, sebelum kemudian keduanya rebah berguling ke atas ranjang kamar losmen itu hingga menimbulkan derit agak nyaring.

Kedua manusia lain jenis ini masih bercumbu dengan hangat di atas ranjang. Tubuh Nida menggelinjang-gelinjang hebat oleh desakan birahi yang dirasakan wanita ini. Gelinjangan Nida yang liar ini tenyata menyebabkan jubah panjang yang semestinya menutupi tubuh wanita Partai Keadilan ini hingga mata kaki, tersingkap sangat lebar hingga ke pinggang dan celan dalam yang dipakainya kini terlihat membuat Nida terlihat nyaris telanjang.

Saat Robby melepaskan cumbuannya, mata mahasiswa ini melotot lebar melihat keadaan Nida’. Di kampus Robby, banyak mahasiswi yang aktif sebagai kader wanita Partai Keadilan. Robby tak pernah melihat tubuh mereka karena tubuh mereka selalu tertutup dengan pakaian jubah panjang hingga mata kaki, tetapi yang dilihatnya malam ini adalah pemandangan seorang kader wanita Partai Keadilan yang sangat merangsang.

Nida adalah seorang wanita cantik berusia 32 tahun selalu menutup tubuhnya dengan pakaian panjang yang menutup hingga mata kaki, tetapi malam ini jubah panjang yang dipakainya tersingkap hingga ke pinggang sampai celana dalamnya terlihat. Sepasang betis Nida memang masih tertutup kaus kaki berwarna krem yang panjang namun sepasang paha wanita berkulit putih mulus ini telanjang hingga ke pangkal pahanya.

Sepasang paha wanita Partai Keadilan ini terlihat sangat padat dan kencang serta sangat mulus tanpa cacat hingga selangkangannya. Libido Robby semakin menggelegak melihat selangkangan Nida yang masih tertutup celana dalam warna putih dengan ketat. Celana dalam katun itu cukup tipis untuk memamerkan belahan kemaluan wanita Partai Keadilan yang sangat montok membukit serta sejumput rambut hitam yang menghiasinya. Celana dalam putih tersebut terlihat mulai agak basah.

Nida terpekik lirih ketika tanpa diduganya, Robby membuka kadua pahanya lantas wajah mahasiswa yang baru dikenalnya dalam bus dirapatkan pada bagian yang paling dijaganya selama ini lantas dirasakannya bagian kehormatanya ini dicium dan dikunyah-kunyah oleh mahasiswa ini dengan sangat bernafsu. Wanita Partai Keadilan yang cantik ini hanya menggeliat-geliat sambil merintih rintih hebat menahan birahinya, terlabih ketika Robby menarik turun celana dalam yang menutupi bagian tubuhnya yang paling dijaga ini, lantas dikunyah-kunyah kembali oleh mahasiswa ini, Nida mengerang-ngerang penuh birahi.

Nida sudah menikah lebih dari 5 tahun, namun baru sekarang inilah kemaluan wanita ini diciumi dan dikunyah-kunyah yang membuatnya terangsang hebat. Nida seuadh benar-benar lupa dengan statusnya sebagai istri sekaligus Kader Wanita Partai Keadilan sehingga wanita ini tak menolak ketika beberapa saat kemudian, Robby yang telah puas dangan kemaluan wanita ini melucuti seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya.

Kamar Losmen ini menjadi saksi ketika seorang kader wanita Partai Keadilan yang alim ditelanjangi oleh laki-laki yang bukan suaminya, ketika jubah panjang berwarna hijau yang dipakai Nida sejak dari Jogja dilucuti dan tergeletak di lantai kamar. Disusul kemudian jilbab putih lebar yang menutupi kepalanya pun juga tergeletak di lantai, lantas celana dalam dalam dan BH juga kini teronggok di lantai. Kaus kaki dan rok dalam yang semula ikut menutupi bagian tubuhnya kini pun teronggok di samping jubah dan jilbab panjang itu.

Nida, seorang kader wanita Partai Keadilan yang cantik kini telanjang bulat di depan seorang mahasiswa yang bukan suaminya. Robby terpesona melihat keindahan wanita yang kini terlentang bugil di atas ranjang. Mahasiswa ini nyaris tak percaya melihat dirinya mampu menelanjangi wanita yang semula dilihatanya sangat alim. Sungguh, Nida adalah seorang wanita yang nyaris sempurna. Wajahnya lembut mirip Andi Merriem Mattalata, rambutnya hitam ikal dan oanjang tergerai hingga ke pundak. Kulitnya putih mulus dan sangat halus.

Sepasang payudaranya juga montok membusung dnegan puting susu kemerahan yang kini mencuat tegak. Perut ibu muda ini juga terlihat ramping nyaris tanpa kerutan. Kemaluan kader cantik Partai Keadilan ini sangat montok dengan belahan kemaluan yang kemerahan serta rambut kemaluan yang agak lebat. Disamping paha dan betis yang putih mulus
yang kenacng dan padat.

Robby menjadi tak tahan. Mahasiswa ini segera melucuti seluruh pakaian yang melekat pada tubuhnya sebelum kemudian dia menindih Nida yang tengah pasrah. Nida sempat melirik penis besar Robby sebelum penis besar dan panjang itu mulai melesak ke dalam liang kemaluan wanita Partai Keadilan ini. Nida mengerang dan merintih kenikmatan saat dirasakannya penis Robbby menyusuri liang kemaluannya kian dalam, dan wanita ini harus membuka pahanya lebar-lebar karena baru kali ini kemaluan wanita berusia 32 tahun ini dimasuki penis yang besar dan panjang seperti milik Robby.

Tak berapa lama kemudian, ranjang losmen itu berderit -derit ketika Robby menaik turunkan pantatnya diatas kemaluan Nida. Kini Robby mulai menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam liang kamaluan wanita PK sempit yang hangat itu. Liang itu berdenyut-denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat sekali. Robby mendekatkan mulutnya ke mulut Nida. Mereka pun berciuman mesra sekali, saling menggigit bibir, bertukar ludah dan mempermainkan lidah di dalam mulut yang lain. Tangan Robby juga menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu.

Diremas-remasnya perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya bagian puting susu yang sudah mencuat ke atas. Tangan Nida membelai-belai kepala mahasiswa ini dengan lembut. Pinggul wanita Partai Keadilan yang besar ini digoyang-goyangkan agar Robby merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara vaginanya sendiri mulai berlendir dan gesekan alat kelamin kedua manusia lain jenis ini itu menimbulkan bunyi yang seret-seret basah. “Prrttt… prrrttt… prrttt..ssrrrtt… srrrttt… srrrrttt… ppprttt… prrrttt…”

Penis besar Robby memang terasa sekali, membuat kemaluan Nida seperti mau robek. Vagina wanita berusia 32 tahun ini menjadi membengkak besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat syaraf-syaraf di dalam liang senggamanya menjadi sangat sensitif terhadap sodokan kepala penis mahasiswa ini. Sodokan kepala penis itu terasa mau
membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti cacing yang menonjol di sekeliling batang kemaluan Robby membuat Nida merasakan nikmat yang luar biasa. Meski agak pegal dan nyeri tapi rasa enak di kemaluannya lebih besar. Ia merasakan seperti saat malam pertama. Agak sakit tapi enak. Lendirnya kini makin banyak keluar membanjiri kemaluannya, karena rangsangan hebat pada wanita Partai Keadilan ini. Ketika Robby membenamkan seluruh batang kemaluannya,Nida merasakan seperti benda besar dan hangat berdenyut-denyut itu masuk ke rahimnya. Perutnya kini sudah bisa menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi mahasiswa ini menyodok-nyodokkan penisnya dengan keras.


Nida kini mulai menuju puncak orgasme. Vaginanya mulai menjepit-jepit dengan kuat penis Robby. Kaki wanita Partai Keadilan ini diangkat menjepit kuat pinggang Robby dan tangannya menjambak-jambak rambur mahasiswa ini. Dengan beberapa hentakan keras pinggulnya, Nida memuncrakan cairan dari dalam lubang kemaluannya menyiram dan mengguyur kemaluan Robby disertai erangan panjang penuh kenikmatan. Setelah itu Nida terkulai lemas di bawah tubuh berat Robby. Kaki wanita Partai Keadilan ini mengangkang lebar lagi pasrah menerima tusukan-tusukan kemaluan Robbyi yang semakin cepat.

Tanpa merasa lelah Robby terus memacu penisnya dan sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek setiap sudut kemaluan wanita alim ini. Suara bunyi becek makin keras terdengar karena liang kemaluan NIda itu kini sudah dibanjiri lendir kental yang membuatnya agak lebih licin. Nida mulai merasakan pegal di kemaluannya karena gerakan Robby yang bertambah liar dan kasar.

Tubuhnya ikut terguncang-guncang ketika Rudi menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan cepat. “Plok.. plokk… ploll.. plookk…crrppp… crrppp… crrrppp… srrrpp… srrppp…” Bunyi keras terdengar dari persenggamaan keduanya itu. “Robby ouhhh pelan, …!” desis Nida’ sambil meringis kesakitan. Kemaluannya terasa nyeri dan pinggulnya pegal karena agresivitas Robby yang seperti kuda liar.

Akhirnya Robby mulai mencapai orgasme. Dipagutnya leher jenjang Nida dan ditekankannya badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras berkali-kali membuat tubuh Nida ikut terdorong. Muncratlah air mani dari penisnya mengguyur rahim dan kemaluan wanita Partai Keadilan ini. Karena banyaknya sampai-sampai ada yang keluar membasahi permukaan sprei ranjang losmen ini.

Setelah mencapai puncak kenikmatan keduanya terlentang lemas, sementara Nida belum sepenuhnya menyadari keadaanya. Ketika kemudian kesadaran wanita Partai Keadilan ini perlahan mulai kembali, Robby mengajkanya kembali bercumbu dan wanita ini tak kuasa menolaknya.

Akhirnya malam ini 3 kali Nida disetubuhi Robby dan 3 kali pula wanita Partai Keadilan ini mencapai orgasme yang tak pernah didapatkan dalam pernikahannya sebelum kemudian mereka berdua tertidur kelelahan.

Adzan Shubuh menggema membangunkan Nida’ dan wanita Partai Keadilan ini terpekik ketika melihat dirinya telanjang bulat sendirian di atas ranjang losmen yang acak-acakan. Wanita ini menjadi histeris ketika menyadari keadaanya dan persetubuhannya semalam dengan Robby, bahkan wanita ini seakan menjadi linglung dan hanya mampu menangis melihat kalung, gelang dan uang 1,5 juta di dompet serta HP seharga 2 juta yg baru dibelinya yg dibawanya raib, bersama raibnya mahasiswa yang semalam menyetubuhinya berulangkali. Wanita Partai Keadilan yang malang ini hanya mampu meratap menyesali kejadian semalam namun semuanya kini hanya sia-sia.

Matahari belum lama terbit, ketika Nida yang telah membersihkan diri keluar dari Losmen dengan langkah gontai. Dari petugas losmen , wanita Partai Keadilan ini mengetahui kalau Robby keluar dari kamar sekitar jam 4 pagi dan Robby hanya meninggalkan 10 ribu rupiah di
dompetnya serta ATM BCA miliknya. Jilbab putih lebar yang dipakainya berkibar ditiup angin pagi ketika dia menunggu angkutan ke kota Cirebon untuk mengambil uang di ATM sebelum dia kembali pagi ini juga ke Jogja. Rencana untuk mengikuti Rakornas bidang Kewanitaan Partai Keadilan di Jakrta dibatalkannya. Di mata wanita cantik ini terbayang wajah anak-anaknya dan suaminya ketika teringat semalam dia sangat menikmati persetubuhan dengan Robby, ada rasa sesal dan berdosa yang sangat dalam pada wanita Partai Keadilan yang alim ini.

1 komentar:

  1. Sejelek-jeleknya seorang cowok, tetap saja ia mencari wanita yang tercantik

    BalasHapus