Minggu, 13 Juni 2010

Balada anak SMA

Kisah tragis ini terjadi di sebuah SMA negeri unggulan di kota S, Jawa Tengah. Sekolah tersebut memang terkenal dengan prestasi yang bagus dan kealiman murid-muridnya. Sebenarnya hanya murid-murid dengan prestasi baguslah yang dapat masuk, tetapi karena desakan dari Pak Julius, seorang pengusaha ternama di kota S, Pak Rahmat selaku kepala sekolah akhirnya memasukkan Simon dan Petrus sebagai murid di sekolah tersebut lewat jalur "khusus". Padahal Simon dan Petrus termasuk siswa tanpa prestasi bahkan pernah terlibat perbuatan asusila dan narkoba sewaktu SMA di kota M di pulau Sulawesi. Usut punya usut ternyata Pak Rahmat terpaksa melakukan ini karena paksaan "hina" yang menimpa keluarganya (nantikan di kisah "Keluarga Rahmat yang ternoda").

Pada suatu waktu di tahun pertama bergabung SMA tersebut, Simon dan Petrus yang berselisih usia setahun (Simon 18 th dan Petrus 17 th) ditempatkan di kelas unggulan masing2 di kelas 3 IPA A dan 2 IPA A. Di kelas unggulan tersebut, jumlah siswi lebih banyak daripada jumlah siswanya. Di antara sekian siswi di kelas unggulan tsb setengah lebih adalah perempuan berjilbab dan sebagian dari mereka juga aktif di Rohis SMA tsb. Pada hari perta masuk Simon diajak Pak Rahmat untuk menemui Bu Damayanti, wali kelas 3 IPA A yang terkenal sangat alim dan juga aktivis PKS di daerah tsb. Sehari-harinya Bu Damayanti selalu menggunakan jilbab lebar dengan bros bunga dan lambang PKS di samping seragam PNS nya yang menutup auratnya sebagai seorang ummahat. Simon berlaku kurang sopan ketika bertemu dengan Bu Damayanti dengan menarik tangan Bu Yanti ketika bersalaman sehingga tubuh Bu Yanti tertarik ke Simon dan secara tidak sengaja kepalanya yang terbungkus jilbab mengenai wajah Simon sehingga seolah-olah Bu Yanti mencium Simon. Bu Yanti sangat marah dengan perlakuan Simon tsb sehingga waktu itu dimarahinya Simon habis-habisan. Bahkan Simon dihukum membersihkan toilet sekolah akibat kekurangajarannya tsb. Simon pada waktu itu belum bisa berbuat apa-apa tetapi dia sudah berencana akan melaporkan perbuatan Bu Yanti ini ke ayahnya yang juga seorang anggota DPRD perwakilan dari PDS.

Setelah Simon selesai mengerjakan hukumannya, dia lalu masuk ke ruang kelas 3 IPA A dan disambut hangat teman-teman barunya. Dia duduk di sebelah Roni, anak asal Batak yang jenius tetapi mempunyai kebiasaan yang menyimpang. Di depan Simon dan Roni adalah tempat duduk Lia dan Nia, 2 akhwat akitivis Rohis yang juga jawara olimpiade matematika di kota S beberapa waktu silam. Roni sebenarnya juga termasuk 1 tim dengan Lia dan Nia di olimpiade tsb dan Roni sangat menghormati dan nyaman bekerjasama dengan mereka meskipun sebenarny Roni mempunyai obsesi yang menyimpang thdp kedua akhwat tsb. Di akhir mata pelajaran Kimia pada hari tsb, Pak Modi memberikan tugas kelompok yang harus dikumpulkan 1 minggu lagi. Karena tempat duduk mereka berdekatan akhirnya Roni, Simon, Lia dan Nia menjadi 1 kelompok dan berencana mengerjakan tugas tsb di rumah Simon Selasa besoknya setelah sekolah.

Sementara itu, Pak Rohmat sedang menjemput istrinya, seorang PNS Depag di kota tsb, utk bersama-sama ke rumah Pak Julius. Apa yang akan dilakukan Pak Rohmat dan istrinya di sana ? dan apa yang akan terjadi pada kelompok tugas Kimia Simon ? Saat sebelum tahun pelajaran dimulai, Pak Julius menghadap ke Pak Rahmat (kepsek SMA unggulan XX) di kantornya. Dia datang sendirian sambil membawa surat keterangan pindah dari SMA lama Simon dan Petrus di Sulawesi. Setelah membaca isi surat tersebut, Pak rahmat dengan tegas menjawab bahwa Simon dan Petrus tidak dapat bersekolah di SMA nya karena pernah terlibat tindak asusila dan narkoba. Saat itu, Pak Julius berusaha menyogok pak Rahmat dengan 1 buah mobil Honda Jazz, namun pak Rahmat yang terkenal alim tidak terpengaruh oleh pancingan tersebut. Pak Julius lalu pulang dengan kecewa, namun sebelumnya dia bertanya ke petugas TU SMA tsb dimana alamat rumah Pak Rahmat.

2 hari berlalu sejak penolakan Pak rahmat itu, dan Pak julius telah berhasil mengumpulkan info keluarga pak Rahmat secara lengkap melalui intel preman bayarannya yang kebanyakan berasal dari Indonesia timur. Mereka adalah mantan anggota militer dan kepolisian
yang dipecat karena masalah tindak asusila, narkoba, maupun kolusi dengan bandar judi dan pelacuran.

Malam yang nista bagi keluarga Rahmat itu berlangsung pada Kamis malam. Pak Julius dengan 10 intel premannya menuju ke rumah pak Rahmat dengan 3 mobil, 2 mobil untuk mengangkut mereka dan 1 mobil khusus untuk perlengkapan buat "mengerjai" keluarga Pak Rahmat.

Pak Julius tahu bahwa Pak rahmat mempunyai istri yang bernama Annisa yang bekerja sebagai PNS di Depag kota S. Selain itu, dia juga mempunyai 2 orang putri yang bernama Nur dan Ghaida. Nur adalah siswi kelas 3 SMA swasta islam ternama di kota S, sedangkan Ghaida adalah siswi kelas 1 di SMA yang sama dengan kakaknya.Pak Julius bernecana akan mengadakan "pesta muslimah" pada malam itu dan merekamnya untuk kemudian diserahkan ke sobatnya Pak Zivion yang merupakan produser film "muslimah".

Karena para intel Pak Julius sudah profesional, segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Sambungan telepon dan internet di rumah Pak Rahmat telah dimatikan, dan rumah di sekitar Pak Rahmat memang masih belum berpenghuni karena termasuk perumahan baru. Rumah terdekat berada 20 meter di samping rumah Pak Rahmat dan itu sudah diperhitungkan dengan baik oleh intel Pak Julius tidak akan mengetahui apa-apa yang akan terjadi nantinya di rumah Pak Rahmat. Tepat pada pukul 18.30, salah satu intel mengetuk pintu Pak Rahmat dan menyamar sebagai satpam baru di perumahan tsb. Pak Rahmat mempersilahkan intel itu duduk sambil ke dalam mencari kartu iuran keamanan yang diminta intel tsb. Ketika Pak Rahmat masuk ke dalam, Pak Julius dan 5 intel lainnya tiba-tiba masuk sambil membawa pisau lipat. Pak Rahmat terkejut saat kembali ke ruang tamu ketika lehernya ditodong pisau oleh salah satu intel. Pak julius lalu memperintahkan intel yang lainnya untuk masuk ke dalam meringkus anggota keluarga pak Rahmat yang lain. Saati itu, istri dan kedua anaknya sedang mengaji di ruang mushola sehingga dengna mudah tanpa perlawanan, intel berhasil meringkus mereka dan mengikatnya ke ruang tengah rumah itu. Pak Julius lalu menyuruh intel yang masih di luar untuk menurunkan barang-barang yang diperlukan dari mobil.

Ketiga mobil itu lalu pergi dari rumah itu dan disuruh kembali pada pukul 4 pagi. Pak Rahmat dan ketiga bidadarinya bingung tatkala lampu-lampu studio disusun di ruang keluarganya layaknya sebuah studio film. Lebih kaget lagi mereka saat dari kerdus dikeluarkan sebuah DVD player dengan 5 keping DVD dan beberapa sex toys. Pak Rahmat berusaha bertanya apa yang Pak Julius mau dari dia, dan Pak Julius hanya berkata aku akan memberi pelajaran kepada orang yang sok alim dan akan melihat seberapa besar kau akan mampu menjaga kehormatan diri dan keluargamu. Mendengar itu, Pak rahmat mulai sadar kehormatan keluarganya akan teracncam tapi, 2 orang intel telah menahannya sehingga dia sudah tidak dapat berbuat apa-apa.

Saat azan isya' tiba, Pak julius mempersilahkan keluarga pak Rahmat untuk sholat berjamaah dengan kawalan Pak Julius dan para intel di sekelilingnya. Pak Rahmat dan ketiga perempuannya tidak bisa khusyu dalam sholatnya, dan setelah 10 menit akhirnya sholat selesai. Pak Julius lalu memerintahkan ketiga perempuan keluarga Pak Rahmat untuk mandi.Suatu pelecehan terjadi saat mereka harus mandi dalam keadaan telanjang dengan pintu kamar mandi tidak ditutup dan disaksikan oleh para intel Pak Julius. Sementara intel yang lainnya menyiapkan lampu studio, video recorder, dan dvd player di ruang keluarga yang ber TV itu.

45 menit berlalu dan betapa terkejutnya pak rahmat saat istri dan kedua anaknya telah berdandan layaknya mau ke pesta pernikahan. Mereka terlihat sangat cantik dan anggun dengan busana muslimah dengan warna yang menyala. Para intel kemudian juga memindahkan kasur spring bed besar dengan sprei bernotifkan bunga dari kamar pak rahmat dan istrinya ke ruang tengah. Acara selanjutnya adalah pemutaran film DVD 1, dimana ditayangkan bagaimana para wanita-wanita yang berbusana muslimah anggun. 10 menit kemudian tampak di layar TV seorang ibu muda yang tengah hamil sambil menangis melucuti busana muslimahnya sendiri kecuali jilbab, bra, dan cd nya. Lalu terlihatlah bagaimana pria2 yang tampak seperti intel tsb melecehkan dan menyetubuhi wanita hamil itu dengan lembut secara bergantian.

Setelah film selesai, Pak Julius kemudian memerintahkan intelnya untuk melepas celana dan celana dalam Pak Rahmat. Mereka tertawa saat melihat penis pak Rahmat berdiri menegang karena pengaruh film biru itu. Lalu Pak Julius mengatakan kepada istri dan kedua anak pak rahmat bahwa mereka akan memperlakukan mereka layaknya di video itu yaitu melecehkan dan memyetubuhi secara jantan dan lembut secara bergantian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar